Oleh :
Bagian terpenting
dari sistem dan mekanisme bermasyarakat dalam hubungannya dengan semangat
persatuan dan kesatuan, adalah harus mengarah kepada sebuah rasa kesadaran, bahwa persatuan dan
kesatuan bangsa adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk menjamin keberadaan kita dalam kondisi aman. Apabila rasa butuh makin dipertebal bisa
dipastikan, ia mensyaratkan adanya fungsi dari konsep persatuan dan
kesatuan angsa yang mampu menjawab segala kebutuhan
dan tantangan yang ada dalam dinamika masyarakat secara menyeluruh. Tampaknya, dimensi ini secara langsung
bersentuhan dengan setiap penyelesaian problematika
yang mengidentifikasikan gejala SARA.

Potensi konflik yang
mengandung muatan SARA dewasa ini, masih merupakan persoalan yang riskan dan kritis jika tak
tertangani sejak dini melalui pendekatan-pendekatan yang bersifat menyeluruh serta berkeadilan.
Sementara itu, problematika SARA (baik yang berdimensi ekonomi, politik, budaya atau
etnis), dipastikan mengancam bentuk dan nilai persatuan dan kesatuan. Dan memang, sekali persoalan
SARA muncul tak tertangani, ia akan secara akumulatif menggerogoti keutuhan hidup
bermasyarakat.
Jika hal itu terjadi kemungkinan akan
munculnya kembali pengaruh dari komunisme.
Pelajaran berharga setelah kita alami pada puncak tragedi nasional, yaitu
pemberontakan G 30 S / PKI, yang sebelumnya ditandai dengan kekacauan ekonomi, terbengkalainya kesejahteraan rakyat,
manipulasi konstitusi dan ideologi Pancasila,
perpecahan kepentingan politik yang tajam, serta pemusatan kekuasaan pada seorang figur, telah memacu pemerintah Orde
Baru yang menggantikan sistem kekuasaan
Orde Lama untuk mengambil langkah-langkah pembaharuan dan pembenahan
yang realistis, seraya tetap konsisten terhadap amanat penderitaan rakyat,
Berbagai rancang bangun untuk memperbaiki keadaan, telah dilakukan dengan tepat sesuai dengan kemampuan dan peluang
yang ada.

Kenangan di Kerinci dengan Rekan2 Muspida Tahun 2005 |
"INDIKASI
BANGKITNYA KEMBALI KOMUNIS"
Seperti
kita ketahui bersama, bahwa komunis di Indonesia adalah bahaya latent. Dalam dinamika perjuangannya komunis
tidak mengenal istilah kalah, yang ada hanya pasang naik dan surutnya
perjuangan partai. Dalam keadaan buruk
bagaimanapun komunis akan bergerak di bawah permukaan dan suatu saat apabila situasi dan kondisi telah memungkinkan mereka akan muncul kembali. Sejarah
dunia mencatat bahwa Marxisme sebagai suatu
ajaran maupun strategi perjuangan belum pernah sekalipun membawa suatu bangsa kedalam kemakmuran atau keadilan.
Cerita-cerita sadis dan seram yang
dilakukan para Rezim otoriter Marxis terhadap rakyatnya, seperti di Uni Sovyet, RRC, Kuba, Vietnam, dan Kamboja paling
sering daripada keberhasilannya
Mancis dalam membangun negara dan bangsanya.

Gerakan reformasi
yang telah berjalan telah menimbulkan berbagai perubahan dan itu suatu
realita. Segala hal yang terkait dengan Orde Baru, termasuk format Politiknya di hujat dan di ungkit-ungkit.
Kemudian muncul aliansi ideologi dan politik baru, diantaranya adalah partai yang berhaluan komunis.
Dalam proses kebangkitannya kembali, generasi baru
komunis Indonesia telah memanfaatkan gerakan reformasi yang datang bersama badai krisis
moneter dan ekonomi yang menumbangkan Orde Baru. Gerakan tersebut mencapai puncaknya di bulan Mei 1998, di tandai
dengan jatuhnya Soeharto. Para Kader muda
komunis menyusup ke tengah gelanggang politik. Untuk mendapat tempat kembali di hati rakyat Indonesia, mereka
menyuarakan jargon-jargon yang bersifat umum seperti demokrasi, hak azasi manusia, keadilan dan kesejahteraan. Pada
perkembangan
selanjutnya Generasi baru komunis tersebut berkembang menjadi sebuah partai
politik yang resmi.
Jika pada kekuasaan Orde Baru, komunis
(sisa-sisa PKI) melakukan gerakan di bawah tanah, maka ketika Orde Baru sudah
tidak berkuasa, komunis memanfaatkan gerakan reformasi untuk memperlihatkan sosoknya. Gerakan
baru komunis Indonesia
sangat gencar menyebar luaskan gagasan-gagasannya melalui media elektronik
(internet) lengkap dengan symbol Palu Arit berwarna merah darah.

![]() |
Bersama Rekan2 Pasukan Garuda 12. Alhamdulillah Dua orang sudah Jendral |

Organisasi massa dari generasi tua
eks PKI terdiri dari berbagai organisasi yang berpaham komunis dan tersebar
dilingkungan masyarakat. Dalam
kegiatannya selalu berhubungaan dan berkaitan dengan
generasi baru komunis. Sedangkan
Organisasi massa yang
berasal dari generasi muda
adalah aliansi generasi baru Komunis Indonesia yang tersebar di berbagai
organisasi masyarakat. Kedua organisasi
massa tersebut selalu aktif dalam
berbagai kegiatan yang berkedok membela rakyat kecil, memanfaatkan momentum
reformasi dengan tujuan sebenarnya adalah untuk menghidupkan kembali komunisme
di Indonesia.

Ketiga, Temu Raya eks
Tapol/Napol yang berlangsung di Ball Room Hotel Cempaka jalan Letjen Suprapto
Jakarta Pusat, pada tanggal 15 s.d 17 Februari 2002 dan di hadiri sekitar 500 orang tokoh dari
berbagai organisasi. Tujuan akhir kegiatan
tersebut adalah membentuk suatu organisasi besar yang solid dalam bentuk partai sebagai wadah aspirasi para eks.
Tapol/Napol PKI dan keluarganya, yang dapat
memperjuangkan tuntutan mereka ikut Pemilu 2004. Kehadiran salah satu tokoh
pada temu raya itu, membuat kelompok tersebut mendapat angin untuk berkembang memperjuangkan aspirasinya.

Mencermati materi buku tersebut jelas pola
pikir penulis di pengaruhi paham komunis.
Pengedaran buku ini secara tidak langsung turut menyebarkan kembali paham komunis dengan mengembangkan sikap tidak
percaya terhadap Pemerintah dan
ajakan untuk menentang Pemerintah melalui gerakan Revolusi. Pada Harian Sinar Harapan tanggal 18 Maret 2004 Dr. Ribka
Tjiptaning mengatakan bahwa hanya
Front Nasakom bisa keluarkan bangsa dari krisis.
Setelah
mencermati fakta dan data serta uraian dalam tulisan ini , maka sebutan "Ideologi Pembohong dan Pembantai
Manusia" tepat bagi komunis, sepatutnya
TNI khususnya TNI Angkatan Darat
tetap menyikapi gerakan komunis, walaupun
istilah tersebut sudah tidak populer lagi.
Banyak negara di dunia yang menyikapi
secara sinis terhadap tindakan Indonesia berkaitan dengan ancaman komunis. Mereka mengatakan bahwa “Negara-negara
komunis telah runtuh dan komunis telah lumpuh” mengapa Indonesia tetap
menganggap bahwa komunisme tetap berbahaya ? Sikap sinis tersebut bisa kita pahami, karena pernah merasakan
keganasan dan kebiadaban orang-orang komunis.

Bagi TNI Angkatan Darat, Komunisme secara Ideologi maupun
aktivitasnya tetap merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup bagi bangsa Indonesia,
karena komunisme bertentangan dengan Pancasila. Dengan berpegangan teguh kepada Sapta Marga dan
Sumpah Prajurit, TNI Angkatan Darat sebagai benteng terakhir tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, akan tetap memerangi komunisme. Bukan membusungkan dada tetapi patut
diingat bahwa TNl Angkatan Darat bersama-sama
rakyat sudah teruji kemampuannya menghadapi komunis. 

Ketika negara terancam atau
dalam keadaan bahaya, TNI Angkatan Darat selalu tampil di barisan terdepan bersama rakyat untuk
menyelesaikannya. Untuk menghadapi ancaman
komunisme kedepan, Prajurit TNI Angakatan Darat tidak akan mudah terhasut oleh tipu muslihat dan Propaganda
komunis yang akan menghancurkan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan "Panglima
Besar Jenderal Sudirman". Demikianlah hal yang saya kemukakan ketika menjadi Komandan KODIM 0417/KERINCI 6 (enam) tahun lalu oleh Yudo Kasyanto.[1]
Melihat dari
kenyataan yang terjadi dalam lingkup masalah ketahanan dan tentang ancaman
terhadap persatuan dan kesatuan perlu adanya kewaspadaan dan langkah-langkah
untuk mengatasi hal tersebut secara maksimal. Sebab kalau gejolak sosial tersebut
semakin mencuat, tidak dapat di pungkiri lagi kemungkinan akan munculnya
kembali komunis tersebut. Dari itulah diperlukannya peran serta dari masyarakat untuk ikut
membela negara
1. Yudo Kasyanto di inspirasi dari Buku Pedoman Praktis Prajurit TNI-AD tentang menyikapi bangkitnya kembali komunisme di Indonesia yang di keluarkan oleh Markas Besar TNI-AD Jakarta
3 komentar:
Melihat perkembangan bangsa yang kita banggakan ini, nampaknya sudah dari dulunya blok USA & USSR ingin menguasainya, termasuk aset-aset negara ini, yang luas seharusnya bisa kita nikmati untuk anak cucu, agar jangan dinikmati bangsa lain, karena persatuan dan kesatuan kita mulai diobrak-ambrik. Sebagai anak bangsa kita harus tetap berjuang
tetap jaga kestabilan dan kondisi lingkungan
bahwa persatuan dan kesatuan bangsa adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk menjamin keberadaan kita dalam kondisi aman.
Posting Komentar