Oleh :
Yan Salam Wahab
Kita
beruntung hidup di negara Indonesia khususunya Kabupaten Kerinci yang penuh
dengan nuansa kebersamaan dalam dimensi persatuan dan ksatuan bangsa. Dalam
konteks itulah kita menyadari arti penting pembangunan yang senantiasa
mengedepankan nilai-nilai substansial dalam upaya pemberdayaan potensi
masyarakat guna mewujudkan cita-ccita dan tujuan negara kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana tertuang di dalam pembukaan UUD 1945.
Dimensi
persatuan dam kesatuan merupakan nafas yang menggerakkan kesadaran membangun
seluruh potensi kekuatan bangsa, Karena tanpa memahami sekaligus menyadari arti
dan peran penting persatuan dan kesatuan, niscaya kita akan menghadapi berbagai
fenomena timbulnya ekses-ekses destruktif ketimbang kesadaran yang lebih
benuansa konstruktif. Karena itu, betapa pentingnya nilai persatuan dan
kesatuan secara hakiki tumbuh di dalam setiap hati dan jiwa manusia di daerah
kita.
Di dalam
sejarah peradaban umat manusia, makna yang terkandung di dalam nuansa
persatuan, selalu menjadi bagian penting yang memiliki saham terbesar di dalam
memenangkan sebuah perjuangan melawan kebathilan, penindasan dan penjajahan
yang berusaha merebut kemerdekaan suatu kaum maupun suatu bangsa.
Sebagai
bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita seyogianya mampu memahami dan
menghayati arti dan peran penting kesadaran untuk selalu memahami dan
menghayati arti dan peran penting keselaran untuk selalu mengedepankan semangat
persatuan dan kesatuan. Betapa pun untuk menegakkannya mendapatkan banyak
tantangan, rintangan dan bahkan halangan. Karena, jiwa dan semangat persatuan
dan kesatuan bangsa bukanlah sesuatu yang dapat ditawar-tawar Sejatinya,
nilai-nilai, semangat dan jiwa persatuan dan kesatuan tidak hanya berarti
sebagai fundamen dasar dari kerangka besar pembangunan angsa tapi juga
merupakan motor penggerak dinamisnya fenomena pembangunan guna mencapai tujuan
dan cita-citakan.
Di era
informasi dan globalisasi dewasa ini. di mana batas-batas antar negara semakin
tipis, kita tidak bisa mengelak terhadap arus deras yang masuk dengan pola
budaya dan kehi-dupan baratyang lebih mengagungkan kebebasan dan sifat-sifat
individualistik, yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai dan dasar negara
Pancasila. Di tengah-tengah arus globalisasi, jati diri kita sebagai bangsa
yang berbudaya luhur dalam khasanah saling harga menghargai, hormat
menghomiati, penuh tolenransi yang cenderung mengutamakan nilai dan semangat
persatuan dan kesatuan bangsa, akan menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi
arus deras budaya barat yang cenderung menjadi ancaman bagi tata dan pola
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Perlu diingat
pula bahwa arus globalisasi dan kemajuan teknologi imformasi ini yang menyebabkan
pecahnya ikatan negara-negara Eropa Timur dan USSR (Uni Sovyet Sosialis
Republik) yang wilayahnya sampai ke Benua Asia.
Negara kita
yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan kultur oleh Founding Father kita
telah berhasil diikat menjadi satu dengan lambang Bhineka Tunggal Ika yang
dasarnya adalah Persatuan dan kesatuan. Demikian juga dengan daerah Kabupaten
Kerinci yang terdiri dari banyak Desa-desa.
Menyikapi
fenomena sebagai mana terpapar di atas, harus mampu menjadi pelopor dalam
mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan, yang berarti tidak saja mantap
di dalam memahami dan menghayati arti dan peran penting nilai-nilai persatuan
dan kesatuan, tapi juga mampu melaksanakan sekaligus menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari, dan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
benegara.
0 komentar:
Posting Komentar