banner ads

Labels

Kamis, 24 November 2011

Sebuah Pendahuluan dari Ide Demi Bangsa Ini



Oleh :
Yan Salam Wahab

Setelah melewati hampir setengah abad kemerdekaan, dengan mengusung tekad raihan akan kemerdekaan asasiah, dan setelah melalui rentang panjang perjuangan bangsa, yang berhasil dikristalisasikan pada momentum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada dasa-warsa 1945. Setelah tekad luhur tersebut berhasil ditegakkan, maka wajar bila dalam rentang waktu berikutnya, bangsa kita mampu menikmati penjelmaan-penjelmaan tekad kemerdekaannya dalam wujud nyata.
   Dalam pasal 33 UUD 45 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa.kesejahteraan yang dimaksud bukanlah kesejahteraan individu, melainkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun dalam kenyataannya masih terdapat sejumlah besar masyarakat yang belum menikmati kesejahteraan secara layak. Dengan kata lain mereka hidup dalam kemiskinan dan agak terbelakang dalam hal informasi.
   Tujuan yang ingin diraih dari pembangunan yang kita lakukan, adalah untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, yaitu, menciptakan sebuah wahana, dimana seluruh rakyat dapat menjalani kehidupannya dalam suasana sejahtera lahir batin disertai dengan kemudahan dalam pencukupan kebutuhan hidupny
Filosofi kebersamaanlah, yang telah menjadi daya pendorong utama, sehingga kita berhasil menepiskan segala bentuk kolonialisme, ketika kemerdekaan lama tidak kita miliki. Oleh karena itu, kebersamaan diantara kita patut terus kita pelihara didalam rangka menggelindingkan jalannya roda pembangunan. Artinya, tidak ada satu pun alasan bagi seseorang diantara kita, untuk tidak turut dalam kegiatan pembangunan, dan begitu pula dalam fase penikmatan hasil-hasilnya.
Suatu kenyataan sosial bahwa kemiskinan (dipedesaan) tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja melainkan oleh beberapa faktor seperti, budaya, pendidikan, pengetahuan, ekonomi dan sebagainya yang satu sama lainnya tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan.
Setelah melihat kondisi sosial budaya masyarakat Masyarakat di wilayah Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi melalui observasi lapangan, kita khususnya selaku penerus pembangunan dihadapkan pada suatu kenyataan untuk meningkatkan peranannya sebagai kaum intelektual untuk memecahkan dan memberi solusi terhadap permasalahan yang timbul dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Pada sosok perikehidupan rakyat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, didalamnya, terdapat berbagai spektrum kehidupan yang multidimensi. Oleh karenanya peraihan tata kehidupan seperti itu memerlukan pula segenap usaha yang bersifat komprehensif integralistik. Artinya, seluruh aspek pembangunan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terintegrasi, dalam suatu gerak langkah bersama pemerintah dan masyarakat. Menempatkan rakyat pada posisinya sebagai subyek dan obyek pembangunan, memberikan kemungkinan yang amat feasible dalam rangka peraihan tersebut.
Pemerintah sebagai pengarah pembangunan dan sebagai pelaksana kehidupan berbangsa dan bernegara, mengejawantahkan peranannya tersebut melalui penggalian, pembinaan dan pengembangan segenap potensi rakyat, agar benar-benar dapat menjadikannya sebagai modal dasar, dan memperhitungkannya didalam penentuan strategi dan arah pembangunan.
Oleh sebab itulah maka di dalam Blog ini penulis menggambarkan secara gamblang, gambaran dari usaha yang kita tempuh sebagai insan pembangunan serta pola pikir kita tersebut terhadap pembangunan di Khususkan bagi  Jambi terutama Kerinci, dan berpatokan kepada pembangunan Bangsa Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar

KLIK BENDERA UNTUK MENGALIHKAN BAHASA
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified