Oleh :
Dermont Spalanza
Berawal dari iseng - iseng browsing pada nih
malem, secara ga terduga membawa gw pada sebuah artikel yang cukup
bikin adrenalin gw berdetak cepat, membuat pembuluh-pembuluh darah ini
pun bekerja dengan sigap. Merinding gw bacanya !
Engga sengaja gw nemu suatu kisah istimewa yang menceritakan tentang
seorang yg bernama Severn Suzuki. Doi lahir di Kanada tanggal 30
November tahun 1979.

Nah, ECO itu sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg
mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain
mengenai masalah lingkungan.
Bak gayung yang bersambut, suatu ketika mereka pun diundang menghadiri
Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg masih
berusia 12 Tahun, sebagai perwakilan ECO ngasih pidato dahsyat yg
ternyata isinya langsung membungkam beberapa pemimpin dunia terkemuka.
okay, biar loe pada juga bisa ngerasain dan ga nganggep gw cuma
melebih- lebihkan, ini dia gw mau kasih tau isi pidatonya. Oia, satu
lagi, cuma mau ingetin sekali lagi, Savernn bacain ini pidato di tengah
Konferensi PBB waktu masih 12 thn!
whoop,
Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)
————————————————————
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk
bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda
sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di
sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.
Saya berada di sini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang
sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena
kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak didengar.
Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami
menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami
mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami
kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua
ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu
bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi -
dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan
mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut
untukkehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi. Di
Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan
papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer
dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang ” .
Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa
kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita
timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi
dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda
ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja, ‘kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu,bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa
berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
::
Jleeebbb.
Bener-bener nusuk kan.
Pidatonya itupun udah bikin gag berkutik satu ruang sidang Konperensi
PBB, semua orang-orang penting dari seluruh dunia cuma bisa diem aja,
tatapan mereka kosong, hanya karena pidatonya. Setelah pidatonya
selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut
berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah
kepada anak berusia 12 tahun itu.
Sambil menahan malu, dan ngumpulin semua sisa-sisa keberanian yang ada, ketua PBB saat itu cuma bisa membalas dalam pidatonya:
“Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena
saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya
disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh
asisten saya kemarin. Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak
yang berusia 12 tahun “
Dari isi pidato Severn tadi, gw bener-bener di sadarkan betapa
berharganya lingkungan kita, sementara selama ini ini gw hanya
berleha-leha aja ngerusakinnya. Bodoh memang.
Satu lagi, gw bener-bener ngerasain banget ini adalah pembuktian. Bahwa
di balik tubuh kecilnya Savern, kuasa Tuhan bener-bener besar bekerja
didalamya.
Sumber opini : Kompasiana
0 komentar:
Posting Komentar